Contoh Tesis~Pembelajaran Kimia Menggunakan Metode JIGSAW Dan TAI (Teams Assisted Individualization) Ditinjau Dari Interaksi Sosial Dan Sikap Ilmiah
Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntut tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu manusia yang mempunyai kesiapan mental dan kemampuan berpartisipasi mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai konsekuensi dari tuntutan itu, maka penyelenggaraan dunia pendidikan di Indonesia harus ditingkatkan kualitasnya melalui perubahan sistem pendidikan dan penyempurnaan kurikulum termasuk mata pelajaran kimia yang pada tahun 2004 berbasis kompetensi kemudian dikembangkan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan landasan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
Pesatnya perkembangan IPTEK termasuk ilmu kimia menuntut pemilihan materi, metode, dan media pembelajaran serta sistem pengajaran yang tepat. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002 : 97) ketepatan dalam menggunakan metode mengajar yang dilakukan oleh guru akan dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa terhadap mata pelajaran yang diberikan. Siswa akan mudah menerima materi yang diberikan oleh guru apabila metode mengajar yang digunakan tepat dan sesuai dengan tujuan pengajarannya. Metode mengajar yang baik adalah metode yang disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, kondisi siswa, sarana yang tersedia serta tujuan pengajarannya, sehingga dapat dilihat apakah metode mengajar yang ditetapkan efektif.
Perumusan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi dan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
- Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar laju reaksi antara siswa yang diberi pembelajaran dengan metode pembelajaran TAI (Teams Assisted Individualization) dan Jigsaw?
- Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar laju reaksi antara siswa yang memiliki interaksi sosial tinggi dan rendah?
- Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar laju reaksi antara siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan rendah?
- Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan interaksi sosial siswa terhadap prestasi belajar laju reaksi?
- Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar laju reaksi?
- Apakah terdapat interaksi antara interaksi sosial dan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar laju reaksi?
- Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran, interaksi sosial dan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar laju reaksi?
Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
- Perbedaan prestasi belajar laju reaksi antara siswa yang diberi pembelajaran dengan metode pembelajaran TAI (Teams Assisted Individualization) dan Jigsaw.
- Perbedaan prestasi belajar laju reaksi antara siswa yang memiliki interaksi sosial tinggi dan rendah.
- Perbedaan prestasi belajar laju reaksi antara siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan rendah.
- Interaksi antara metode pembelajaran dan interaksi sosial siswa terhadap prestasi belajar laju reaksi
- Interaksi antara metode pembelajaran dan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar laju reaksi.
- Interaksi antara interaksi sosial dan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar laju reaksi.
- Interaksi antara metode pembelajaran, interaksi sosial dan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar laju reaksi.
Kesimpulan
Dari pendapat para ahli konstruktivis tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa konstruktivisme Piaget menekankan cara memperoleh konsep atau pengetahuan dengan mengkonstruksi konsep atau pengetahuan itu sendiri yang terjadi pada struktur kognitif secara individu, sedangkan konstruktivisme Vygotsky menekankan perlunya sosialisasi konsep atau pengetahuan yang diperoleh individu agar dapat diterima oleh individu yang lain dalam memecahkan suatu masalah.
Piaget dan Vygotsky keduanya menekankan adanya hakekat sosial didalam belajar. Keduanya menyarankan penggunaan kelompok-kelompok belajar dengan kemampuan anggota kelompok yang beragam guna mengupayakan perubahan konseptual. Melalui kelompok belajar yang beragam kemampuan anggotanya, pebelajar yang kurang menguasai materi diharapkan akan lebih cepat mendapatkan bantuan dari temannya yang lebih mampu. Sementara itu dalam pembelajaran klasikal kemungkinan pebelajar mendapat bantuan tidak semudah pembelajaran kooperatif ini.
Artikel Yang Terkait:
Leave a Reply