Contoh Tesis~ Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Rangka Peningkatan Prestasi Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Balerejo 1 Kecamatan Dempet Kabupaten Demak
Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan Nasional harus mampu mempersiapkan out-put di bidang pendidikan dalam memasuki era global. Sementara pendidikan selama ini masih menggunakan standart nilai raport sebagai standart baku. Anaknya berhasil manakala raportnya tidak ada yang merah, secara kelembagaan sekolah belum mampu menyediakan stok seperti apa yang diharapkan. Berdasarkan realita kebutuhan masyarakat, pendidikan harus mampu mengembangkan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan dan sikap). Hasil belajar dapat ditandai oleh tiga ranah afektif, kognitif dan psikomotorik. Berkenaan dengan hal tersebut, kualitas pendidikan dapat dihasilkan apabila guru mempunyai kompetensi yang profesional. Kompetensi guru merupakan seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya (Farida Sarimaya, 2008: 17).
Secara kuantitatif dapat dikatakan bahwa pendidikan di Indonesia telah mengalami kemajuan, Indikator keberhasilan pendidikan ini dapat dilihat pada kemampuan baca tulis masyarakat mencapai 67,24%. Hal ini sebagai akibat dari program pemerataan pendidikan, terutama melalui IMPRES SD yang dibangun pada rezim Orde Baru. Namun demikian, keberhasilan dari segi kualitatif pendidikan di Indonesia belum berhasil membangun karakter bangsa yang cerdas dan kreatif, apalagi yang unggul. Banyaknya lulusan lembaga pendidikan formal, baik dari tingkat sekolah menengah maupun dari perguruan tinggi, terkesan belum mampu mengembangkan kreativitas dalam kehidupan mereka. Lulusan sekolah menengah sukar untuk bekerja di sektor formal, karena belum memiliki keahlian khsusus. Bagi sarjana, mereka yang dapat berperan secara aktif dalam bekerja di sektor formal dibilang hanya sedikit. Keahlian dan profesionalisasi yang melekat pada lembaga pendidikan tinggi terkesan hanyalah simbol belaka, lulusannya tidak profesional (Hamzah B. Uno, 2007: 6).
Rumusan Penelitian
Dari latar belakang permasalahan, dan identifikasi permasalahan tersebut di atas, maka fokus penelitian dalam penelitian ini adalah:
- Bagaimana kepala sekolah menyusun rencana kerja dalam upaya mempangaruhi guru dan staf untuk mau bekerja sama agar mau melakukan tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuan bersama di Sekolah Dasar Negeri Balerejo 1 Kecamatan Dempet Kabupten Demak?
- Bagaimana kepala sekolah mengimplementasikan rencana kerja di Sekolah Dasar Negeri Balerejo 1 Kecamatan Dempet Kabupten Demak?
- Bagaimana kepala sekolah melaksanakan evaluasi dan monitoring terhadap kegiatan di Sekolah Dasar Negeri Balerejo 1 Kecamatan Dempet Kabupten Demak?
- Faktor apa yang mendukung dan menghambat kepala sekolah dalam memimpin Sekolah Dasar Negeri Balerejo 1 Kecamatan Dempet Kabupten Demak?
Tujuan Penelitian
- Untuk mengetahui langkah kepala sekolah menyusun rencana kerja dalam upaya mempangaruhi guru dan staf untuk mau bekerja sama agar mau melakukan tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuan bersama di Sekolah Dasar Negeri Balerejo 1 Kecamatan Dempet Kabupten Demak.
- Untuk mengetahui kegiatan kepala sekolah dalam mengimplementasikan rencana kerja di Sekolah Dasar Negeri Balerejo 1 Kecamatan Dempet Kabupten Demak.
- Untuk mengetahui kegiatan evaluasi dan monitoring yang dilakukan oleh kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Balerejo 1 Kecamatan Dempet Kabupten Demak.
- Untuk mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat kepala sekolah dalam memimpin Sekolah Dasar Negeri Balerejo 1 Kecamatan Dempet Kabupten Demak.
Kesimpulan
Proses perencanaan kegiatan atau penyusunan program sekolah dengan melibatkan unsur guru-guru dan masyarakat akan mendorong terwujudnya keterbukaan dan akan menekan seminim mungkin tingkat kesalahan perencanaan. Kegiatan perencanaan dilaksanakan dengan matang dan dimusyawarahkan secara terbuka dengan melibatkan semua unsur-unsur yaitu Kepala Sekolah, Guru, Komite dan wali murid.
Pengorganisasian dilakukan dengan melaksanakan koordinasi antara guru dan Kepala sekolah sehingga menemukan hal-hal yang perlu ditindaklanjuti. Kepala sekolah juga melakukan upaya menciptakan situasi kerja yang kondusif dengan penuh kebersamaan dan saling percaya serta saling menghormati. Koordinasi dengan masyarakat dilakukan sehingga upaya agar masyarakat selalu aktif dan peduli kepada sekolah. Kepala sekolah selaku penanggung jawab proses pendidikan di sekolah telah berupaya untuk menciptakan suasana kebersamaan dan kepercayaan antara guru dan pengurus sekolah, hal ini selaras dengan prinsip penerapan program MBS yaitu adanya keterbukaan partisipasi dan akuntabilitas.
Faktor pendukung yang menonjol dalam kepemimpinan kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Balerejo 1Kecamatan Dempet Kabupaten Demak, adalah dukungan guru walaupun guru. Dukungan guru tersebut merupakan kemampuan kepala sekolah dalam membentuk team work yang kompak dan transparan. Dalam manajemen berbasis sekolah, keberhasilan program-program sekolah didukung oleh kinerja team work yang kompak dan transparan dari berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan di sekolah. Keberhasilan manajemen berbasis sekolah merupakan hasil sinergi dari kolaborasi tim yang kompak dan transparan.
Artikel Yang Terkait:
- Pengembangan Model Media Video Pembelajaran Mata Kuliah
- Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Akuntansi
- Media Pembelajaran Mata Pelajaran Akuntansi