Analisa Keuntungan Peternak Penggaduh Sapi Pembibitan Gaduhan Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo

Latar Belakang

Pembangunan bidang peternakan dihadapkan pada berbagai faktor internal maupun eksternal yang semakin kompleks. Permintaan akan bahan pangan asal ternak, pakan dan bahan baku industri semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Tantangan yang dihadapi Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo semakin komplek seiring dengan kondisi perekonomian yang belum kondusif dalam pengembangan peternakan yang menimpa hampir seluruh wilayah Indonesia. Hal ini berpengaruh terhadap populasi dan ketersediaan produk asal hewan dan pola usaha bidang peternakan di Kabupaten Sukoharjo.

Dalam menyikapi permasalahan di atas, upaya peningkatan produksi dan produktivitas ternak dilaksanakan dengan meningkatkan efisiensi usaha dan meningkatkan ketrampilan, sumber daya manusia melalui penerapan teknologi tepat guna yang spesifik, pelatihan dan pembinaan di kelompok/peternak, pemberdayaan kelompok ternak, peningkatan pelayanan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner serta menjalin kerjasama dengan stake holder yang berkompeten di bidang Peternakan dengan pola kemitraan, gaduhan maupun kerjasama.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dengan memperhatikan potensi dan sumber daya manusia di kabupaten Sukoharjo bidang peternakan untuk meningkatkan Keuntungan dan kesejahteraan peternak penggaduh maka dapat di rumuskan sebagai berikut :

  1. Apakah usaha ternak sapi gaduhan pembibitan secara finansial menguntungkan bagi peternak penggaduh ?
  2. Apakah ada perbedaan keuntungan dalam penerapan tehnologi Inseminasi Buatan (IB) dan kawin alam ?
  3. Berapa besar pengaruh harga input terhadap keuntungan peternak penggaduh sapi pembibitan gaduhan ?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui:

  1. Mengetahui apakah usaha ternak sapi pembibitan secara finansial menguntungkan bagi peternak penggaduh sapi gaduhan Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo
  2. Mengetahui perbedaan keuntungan bagi penggaduh yang menerapkan tehnologi Inseminasi Buatan (IB) dengan kawin alami.
  3. Mengetahui besarnya pengaruh faktor input terhadap keuntungan peternak penggaduh pada usaha ternak sapi pembibitan gaduhan pada Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Hasil penelitian menunjukan bahwa Usaha Gaduhan Ternak Sapi Pembibitan Gaduhan Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo secara finansial menguntungkan, baik yang menerapkan teknologi IB maupun yang tidak menerapkan teknologi IB.
  2. Keuntungan peternak sapi potong yang menggunakan teknologi Inseminasi Buatan (IB) lebih tinggi dibanding peternak yang tidak menggunakan teknologi IB.
  3. Secara individu variabel nilai induk pertahun, biaya pakan, dan pajak terbukti berpengaruh signifikan terhadap keuntungan usaha ternak sapi potong. Sedangkan biaya insimenasi buatan, dan biaya obat-obatan tidak berpengaruh signifikan terhadap keuntungan usaha ternak sapi potong.

Analisa Kerusakan Dan Desain Perbaikan Outer Ring – Road Kota Madiun

Latar Belakang Masalah

Sejak digunakan, Outer Ring-road Kota Madiun merupakan jalan baru yang kontruksinya terdiri dari tanah timbunan sirtu yang mempunyai ketebalan antara 1,5meter sampai dengan 4 meter. Secara visual kerusakan yang terjadi pada Outer Ring-Road kota Madiun terjadi pada lapisan permukaan (Surface Course) yang mempunyai kedalaman sampai dengan 30 cm, sehingga telah merusak lapisan pondasi atas (Base Course).

Penanganan yang telah dilakukan hanya pemeliharaan dengan menggali kerusakan pada lapisan permukaan (Surface Course) dan menggantinya dengan batu gebal kemudian menutupnya dengan peniterasi. Penanganan ini tidak tepat karena tidak bisa bertahan lama dan setiap hari terus dilakukan perbaikan yang tidak ada hentinya. Oleh karena itu perbaikan dan rehabilitasi Outer Ring-Road Kota Madiun perlu penelitian secara serius yaitu dengan mengevaluasi terhadap kerusakan yang ada dan membuat desain perbaikan yang tepat terhadap kerusakan yang terjadi dengan memperhitungkan kondisi lalu lintas yang ada saat ini.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian perumusan latar belakang masalah, maka dapat diambil suatu rumusan masalah, yaitu

  1. Apakah jenis kerusakan yang terjadi pada Outer Ring-Road Kota Madiun.
  2. Apakah penyebab kerusakan pada Outer Ring-Road Kota Madiun.
  3. Bagaimana teknik perbaikan yang tepat untuk menangani kerusakan yang terjadi pada Outer Ring-Road Kota Madiun

 

Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

  1. Identifikasi jenis kerusakan yang terjadi pada Outer Ringroad Kota Madiun.
  2. Analisis penyebab kerusakan Outer Ringroad Kota Madiun.
  3. Desain perbaikan yang tepat pada Outer Ring-Road Kota Madiun

 

Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian pada ruas jalan Outer ringroad Kota Madiun Sta 0+000 sampai dengan Sta 3+550 dan analisa data yang diperoleh dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Jenis kerusakan yang terdapat pada Outer Ringroad Kota Madiun antara lain:
    • Retak buaya
    • Retak memanjang/melintang
    • Lubang
    • Pergeseran (shoving)
    • Tergerus
    • Tambahan
  • Penyebab kerusakan pada Outer Ringroad yaitu adanya beban lalu lintas yang terdiri dari volume kendaraan dan beban muatan kendaraan. Pertumbuhan lalu lintas pada Outer Ringroad Kota Madiun sebesar 5,19% pada ruas jalan Solo menuju Surabaya dan 4,83% pada ruas jalan Surabaya menuju Solo. Dari perhitungan data jembatan timbang, terdapat kelebihan beban muatan kendaraan sebesar 33.52 %. Nilai penurunan kualitas jalan akibat LHR sebesar untuk arah Solo-Surabaya sebesar -66,36x + 166,3 dan arah Surabaya-Solo sebesar -10,73x + 110,7.

Saran

Dari hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang ada maka dapat disampaikan beberapa saran untuk mengatasi kerusakan jalan Outer ringroad Kota Madiun antara lain :

  • Perlunya peningkatan disiplin terhadap petugas jembatan timbang sebagai kontrol muatan sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
  • Perlunya peningkatan kesadaran pengemudi kendaraan yang membawa beban berlebih.